Sista,
masih ingat kajian kemuslimahan hari jumat kemarin? Yaaap, perkara wudhu. Mungkin
ada diantara kita, termasuk saya juga bernyata-tanya, “kenapa sih materinya tentang wudhu?” Rasa-rasanya kita sudah mahir tetang perkara
satu itu. Bagaimana tidak, jika diakumulasikan sejak kecil sampai sekarang kita
wudhu sudah berapa kali? Tapi sista apakah wudhu yang selama ini kita lakukan
sudah benar? Apa wudhu yang menjadi syarat wajib sholat kita sudah sesuai
syariat? Itulah yang perlu kita kaji bersama.^^
Puncak
kejayaan Islam abad ke-14 mempelajari Islam secara menyeluruh (Kaffah) hal
itulah yang menjadi awal kejayaah islam. Menyeluruh artinya semua aspek masuk
disana, baik secara Fiqih, aqidah, maupun akhlak. Dengan memasukan semua unsur itu
dalam hidup kita, artinya kita sedang berusaha menghadirkan Islam secara kaffah
(menyeluruh).termasuk perkara wudhu, bukankah
amalan yang pertama kali dihisab adalah sholat?? Menurut mbak Molly yang
menyampaikan kajian kemarin, “segala
sesuatu dapat terlefleksikan dari sholat kita.” Syarat syahnya sholat salah
satunya adalah suci dari hadash.
"Hai
orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan salat, maka
basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala
kalian, dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki." (Al-Maidah: 6).
Thaharoh
dalam bahasa artinya bersih, sedangkan menurut istilah merupakan penghilangan
apa-apa saja yang dapat membatalkan syahnya sholat. Alat utama yang dapat mensucikan
adalah air. Selain itu juga bisa menggunakan debu, tissue, batu, daun dan
lain-lain, Subhanallah, islam itu mudah dan tidak mempersulit kita ya sista, kalau tidak ada air, dalam perjalanan
jauh, atau sedang mengalami sakit yang tidak memperbolehkan bersentuhan
langsung dengan air bisa bertayamum untuk bersuci.
sering
kali kita tak sadar akan keberadaan najis tersebut, kita tentunya tak mau kalau
ibadah kita dianggap tidak sah hanya karena najis yang melekat pada badan atau
pakaian kita. berikut terdapat bermacam-macam najis dan bagaimana cara untuk
mensucikannya:
1.
Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Yang
termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang
hanya diberi minum asi (air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2
tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini yaitu dengan memercikkan air
bersih pada bagian yang kena najis.
2.
Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang)
Segala
sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah
najis biasa dengan tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar,
termasuk bangkai (kecuali ikan dan belalang), air susu hewan yang diharamkan
untuk memakan dagingnya, khamar, dan lain sebagainya.
Najis Mutawasitah terdiri atas dua bagian, yakni :
- Najis ‘Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya.
- Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras)
- Najis ‘Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya.
- Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras)
Untuk
membuat suci najis mutawasithah ‘ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan
air bersih hingga hilang benar najisnya. Sengankan untuk najis hukmiyah dapat
kembali suci dan hilang najisnya dengan jalan dialirkan air di tempat yang kena
najis.
3. Najis Mughallazhah (Najis Berat)
Najis
mugholazah contohnya seperti air liur anjing, air iler babi dan sebangsanya.
Najis ini sangat tinggi tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut
sampai suci harus dicuci dengan air bersih 7 kali di mana 1 kali diantaranya
menggunakan air dicampur tanah.
Menarik penjelasan tentang jenis-jenis
najis ini, karena salah satu penjelasannya paling dekat dengan diri kita
sebagai muslimah. Yaaap, ternyata keputihan itu termasuk najis sedang lho
sista. Jadi hati-hati yak klo sedang keputihan mau sholat, dipastikan dulu kita
sholat tidak dengan keadaan bernajis.
“Sesungguhnya
Allah Maha Indah mencintai keindahan, Allah Maha Baik menyukai kebaikan, Allah
Maha Bersih mencintai kebersihan...” (HR.Tirmizi). Semoga kita bisa
menjaga tubuh dan pakaian kita dari najis sebelum kita melakukan ibadah pada
Allah SWT.
insyaAllah kajian kemuslimahan jumat ini akan melajutkan pembahasan tentang wudhu lagi, jadi jangan sampai ketinggalan ya sista, mari mengaji, mari berbagi, mari perbaikan diri. #semangat perubahan
sumber
: kajian kemuslimahan
~Dokumentasi
Media Opini KMMP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar