Coba Cari Disini

Pertanian?? why not??

Jumat, 16 Maret 2012

Tulisan ini semoga bisa menyadarkan kita akan hakikat manusia, dalam realita ada sekelompok anak ada yang menjadikan profesi sebagai pembeda stratifikasi sosial, dan ironisnya para petani ditempatkan paling bawah dalam kasta tsb.. NAMUN apakah hal itu yang berlaku di islam? TIDAK, dalam islam setiap manusia sama yg membedakan hanya amal mereka.. BAHKAN para petani bisa mulia di mata Allah.. kenapa mereka bisa seperti itu? karena mereka patuh dan taat kepada RABB-NYA. kita ambil contoh sekelompok kaum anshor yg notabene petani kurma hingga Rasulullah SAW bersabda,(intinya seperti ini) "barang siapa yang menyakiti kaum anshor, maka mereka telah menyakitiku.."

Bagi yang masih merasa belum bisa menerima kenyataan, malu, atau mungkin belum ada gambaran mau jadi apa setelah kita lulus dan mendapat predikat sebagai sarjana pertanian Universitas Gadjahmada, semoga dengan tulisan ini bisa memunculkan semangat untuk terus mencintai kampus ini, jurusan ini, fakultas ini, dan terus menerus berkarya untuk negeri! 

Danu Santoso, pemuda asli Temanggung, walaupun sejak kecil tinggal di daerah sentra pertanian tembakau tetapi sama sekali tidak mengenal dunia pertanian hingga SMA. Hingga SMA lebih suka berkutat dengan hal-hal berbau elektronika. Namun, kun fa yaa kun, Allah subhanahu wa ta’ala mentakdirkan beliau tahun 2007 mulai kuliah di UGM di Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian. Mulai saat itulah beliau melihat betapa peluang berkarya di bidang pertanian masih terbuka sangat lebar. Seiring dengan berjalannya waktu beliau pun melabuhkan pilihan dan meng-‘azzam-kan diri untuk berkarya di bidang Pertanian bersama partnernya yaitu mas Imam Wibisono (Pemul ’07), mas Adhita Sri Prabakusuma (Pemul ’05), mas Suryanto (TP ’05), mbak Asmary Muis (Agro ’07), dan mbak Titisari Juwitaningtyas (TP ’06) dengan membentuk Agroraya Madani Indonesia (AMINDO) sebagai ‘kapal pesiar’-nya dan beliau sendiri sebagai ‘nakhoda’-nya.
            
 Melalui Agroraya Madani Indonesia (AMINDO) mereka berusaha semampu mereka untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat di pedesaan. Mereka melihat permasalahan utama petani adalah sulitnya memasarkan produk mereka dan mereka juga tidak dapat menentukan harga sendiri. Oleh karena itu kegiatan AMINDO fokuskan ke bidang pemasaran produk agribisnis untuk membantu petani memasarkan produk mereka langsung ke konsumen sehingga nilai jual produk mereka bisa lebih tinggi. 

Walaupun masih terbatas, alhamdulillah AMINDO dapat memasarkan dua produk yaitu pupuk kompos dan beras (baik organik maupun biasa). Kedua produk ini memiliki daya serap pasar yang tinggi. Oleh karena itu AMINDO menjalin mitra dengan beberapa kelompok tani/gapoktan serta badan usaha yang concern dan peduli pada kesejahteraan petani. Mereka menjalin mitra dengan Gapoktan Rejomulyo di Lendah Kulonprogo untuk produksi pupuk kompos sedangkan untuk produksi beras kami menjalin mitra dengan Kelompok Perikanan Mina Sejahtera di Minggir, Sleman; Mitra Organik Indonesia di Bantul; Gapoktan Permatasari di Sawangan, Magelang. Harapan Beliau dengan semakin banyaknya mitra yang dijalin, peningkatan kesejahteraan petani dapat semakin meluas.


Peluang berkarya di bidang pertanian di Indonesia masih terbuka sangat lebar dan setiap mahasiswa pertanian di mana pun berada berhak untuk memanfaatkan peluang tersebut. Mau tidak mau dan suka tidak suka kita adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Masa depan pertanian Indonesia akan dibawa kepada kejayaan atau keterpurukan tergantung pada Generasi Muda Pertanian Indonesia saat ini termasuk kita yang saat ini masih menjadi mahasiswa.

Saran beliau untuk para Generasi Muda Pertanian Indonesia:
  • Bentuklah Tim yang memiliki satu visi yang sama untuk berkarya.
  • Perbanyaklah interaksi dengan petani yang sudah sukses untuk mencari inspirasi dan motivasi.
  • Perbanyak pula interaksi dengan petani biasa karena dari mereka kita tahu berbagai permasalahan yang dihadapi serta realita yang ada di masyarakat.
  •  Tetap berpegang teguh pada prinsip dan idealisme dengan melandaskan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman.
Percayalah bahwa setiap peristiwa yang kita alami adalah kehendak Allah subhanahu wa ta’ala dan wajib kita syukuri jika itu nikmat serta wajib bersabar ketika itu berupa cobaan. 

narasumber : mas Danu Santoso 

~Media Opini KMMP Menyapa~

1 komentar

 

Kajian Muslimah

Kajian Muslimah
Klik Gambar Untuk Informasi

KMMP Weekly Posting

KMMP Weekly Posting
Klik Gambar Untuk Informasi

Perpustakaan KMMP

Perpustakaan KMMP
Klik Gambar Untuk Informasi

Kirim Tulisanmu

Kirim Tulisanmu
Klik Gambar Untuk Informasi

Perlukah adanya Mesjid di Fakultas Pertanian UGM

Most Reading