“MERAIH SHALAT KHUSYUK MENJADI MUSLIM KAFFAH”

Oleh Lutfi Aqrobah S,Si

Kedudukan Shalat dalam islam ada 

1.  sholat ialah tiang islam
2.  amalan yang pertama kali akan dihisap
3. sholat diwajibkan tanpa perantara jibril As tetapi langsung kepada Nabi Muhammad SAW melalui isra’ mi’raj

khusyuk dalam sholat merupakan cirri mukmin yang beruntung. Khusyuk ialah ketenangan, tuma’ninah, hati-hati, ketetapan hayi, tawadhu’, serta merasa takut dan selalu mersa diawasi oleh ALLAH SWT. Khusyuk bukan bermakna keluar dari dunia nyata(tidak berarti meditasi). Khusyuk dalam sholat berarti benar dalam gerakan dan bacaan sholat termasuk tuma’ninah.

Teori Tentang Shalat Khusyu’:

•      Memperhatikan hal-hal yang mendatangkan kekhusyukan dalam shalat

1.      Mempersiapkan diri sepenuhnya untuk shalat

2.      Tuma'ninah

3.      Mengingat mati ketika shalat

4.      Menghayati makna bacaan shalat

5.      Membaca surat sambil berhenti pada tiap ayat

6.      Membaca al-Qurân dengan tartil

7.      Meyakini bahwa Allah Subhânahu wa Ta'âla akan mengabulkan permintaannya ketika seorang hamba sedang melaksanakan shalat

8.      Meletakkan sutrah.(tabir pembatas) dan mendekatkan diri kepadanya

9.      Melihat kearah tempat sujud

10.  Memohon perlindungan kepada Allah Subhânahu wa Ta'âla dari godaan syetan

•      Menolak hal-hal yang menghilangkan kekhusyukan dan melemahkannya

1.      Menghilangkan sesuatu yang mengganggu di tempat shalat

2.      Tidak shalat di tempat yang terlalu dingin atau terlalu panas, jika hal tersebut memungkinkan

3.      Menghindari shalat di dekat makanan yang disukai

4.      Menghindari shalat dalam kondisi mengantuk

5.      Jangan shalat di belakang orang-orang yang bercakap-cakap ataupun tidur

6.      Menghindari shalat dalam keadaan menahan buang air besar ataupun kecil

7.      Tidak menoleh ke kiri dan ke kanan ketika shalat

8.      Tidak mengarahkan pandangan ke langit

9.      Berusaha untuk tidak menguap ketika shalat

10.  Tidak mencontoh gerakan atau tingkah laku binatang

Faktor Utama Sholat Khusyu

•      Mengetahui hukum-hukum seputar sholat (ahkam ash-sholah) baik hukum wadh’i maupun taklifi-nya à khusyu’ yang sering dimaknai menghadirkan hati hanya bisa diraih jika urgensi dan hukum seputar shalat benar-benar dipahami (sehingga tidak main-main ketika melaksanakannya)

•      Urgennya memahami bahasa Arab à agar bisa memahami bacaan sholat sehingga lebih bisa meresapi

•      Implementasi mencegah dari perbuatan keji dan munkar tidak bisa mencukupkan untuk diri sendiri saja à dorongan dakwah

Contoh Profil yang Dapat Mengimplementasikan Shalat Khusyu’

•      Ali Bin Abi Thalib à diamputasi kakinya dalam keadaan shalat

•      ‘Urwah Bin Zubair à diamputasi anggota tubuhnya karena penyakit akilah ketika shalat

•      ‘Amru Bin Atbah à dijaga Allah dari serangan singa ketika sedang shalat

•      Pasukan kaum muslimin à kekuatan terbesar mereka untuk menghadapi musuh (rata-rata pasukan kaum muslimin adalah ruhbanullail dan fursanunnahar.

•      Secara mayoritas kaum muslimin semasa kehidupan Islam terkondisikan khusyu’dalam ibadah mereka karena sistem yang kondusif (Islam diterapkan secara kaffah dalam kehidupan mereka) --> tidak banyak maksiat yang terjadi

Indahnya Shalat Khusyuk dalam Kehidupan yang Islami (Sistem Khilafah)

•      Penjagaan pelaksanaan kewajiban oleh negara

–     Edukasi dalam sistem pendidikan (hukum-hukum shalat, bahasa Arab)

–     Sanksi ta’zir bagi muslim yang meninggalkan shalat

•      Kontrol masyarakat berjalan à penjagaan shalat tepat waktu secara keseluruhan (tidak seperti sekarang jadwal-jadwal kegiatan seperti perkuliahan, transportasi, dll tidak memperhatikan pelaksanaan shalat)

•      Ketakwaan individu à pelaksanaan aturan Islam secara kaffah dalam khilafah mengkondisikan terbentuknya individu-individu bertakwa (bandingkan dengan kehidupan sekuler saat ini yang membuat implementasi takwa sulit direalisasikan)

Jadi, Apa yang Harus Kita Lakukan?(Secara Khusus Terkait Shalat Khusyu)

•      Pelajari dengan detil hukum-hukum seputar sholat (ahkam ash-sholah) baik hukum wadh’i maupun taklifi-nya à menghiasi perbuatan melalui pemahaman

•      Pelajari bahasa al-Qur’an à minimal pahami makna bacaan shalat

Apa yang Harus Kita Lakukan?(Secara Umum)

•      Mempelajari hukum-hukum Islam baik terkait dimensi hubungan kita dengan Allah (akidah dan ibadah),hubungan kita dengan diri kita sendiri (makanan, minuman, pakaian, akhlak) juga hubungan kita dengan manusia lain (pergaulan, politik, ekonomi, pendidikan,dll) à Ingat, Islam adalah dien yang menyeluruh, dalam banyak pelaksanaan terjadi keterkaitan antar satu hukum dengan hukum yang lain

•      Lengkapi pemahaman tsaqofah Islam dengan mempelajari bahasa al-Qur’an yaitu bahasa Arab à kunci tsaqofah Islam!

•      Amalkan dan dakwahkan à karena ketakwaan individu dalam kehidupan sekuler sulit diwujudkan secara mayoritas