Reportase : Dialog Negeriku

Demokrasi vs Khilafah: Peran Aktif Intelektual Muslimah

“saya percaya bahwa di sini, pada awal abad 21, kita memasuki ABAD PARTISIPASI, dimana setiap individu, terlepas dari gender atau karakter lain, siap untuk berperan, dan menjadi anggota terhormat dalam pasar global” (disampaikan pada forum APEC USA 2011, Women and The Economy Summit)

dalam Forum on Women and the Economy, awal April 2012 lalu, Obama mengatakan bahwa perempuan bukanlah sejumlah blok monopolitik atau “kelompok kepentingan”

ia menandaskan bahwa tantangan yang dihadapi perempuan mampu mempengaruhi semua orang (aspek ekonomi)

-ABC News, Apr 6, 2012 1:12pm-

Beberapa pengukuhan komitmen untuk menyelesaikan kemiskinan dengan mempekerjakan perempuan, diantaranya adalah dari Konferensi Tingkat Menteri OKI (Organisasi Kerjasama Islam), yang bertempat di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (6/12/2012). KTM OKI ke 4 ini telah menghasilkan “Jakarta Declaration” yang difokuskan pada upaya menciptakan enabling Environment yang dapat memperkuat peran dan partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Indonesia didaulat menjadi role model bagi negeri muslim lain dalam PEP.

Di tengah krisis ekonomi barat, mereka menjadikan perempuan sebagai bumper kapitalisme.

Partisipasi penuh untuk pengokohan kapitalisme atau partisipasi penuh untuk kebangkitan Islam?

Inilah pilihan bagi perjuangan perempuan dunia...

Aktivis muslim yang merindukan peradaban mulia,

Kemiskinan menjadi isu global yang tidak hanya menimpa Indonesia, namun juga menimpa seluruh dunia. Lingkar kemiskinan berakibat pada munculnya problem sosial.

Memilih untuk menutup telinga ?

Saat ini negeri-negeri kaum muslimin kian melaju dalam upaya mengentaskan kemiskinan dengan memberdayakan perempuan secara ekonomi (mempekerjakan perempuan). Beberapa komitmen dikukuhkan untuk memastikan program ini berjalan massif di negeri-negeri kaum muslimin. Logika yang dipakai memang sangat sederhana dan mudah dimengerti, tapi patut kita cermati secara cerdas. Kalau kemiskinan tidak bisa terselesaikan dengan hanya mengandalkan nafkah dari laki-laki, kenapa perempuan tidak ikut melibatkan diri untuk mencari nafkah?

Tentu saja logika yang digunakan tidak tepat. Semestinya, yang menjadi pertanyaan besarnya adalah kenapa kemiskinan bisa terjadi di negeri-negeri kaum muslimin yang justru memiliki sumber daya alam pemberian Allah swt yang sangat melimpah ruah? Bagaimana solusi tuntas problem kemiskinan tanpa membuat perempuan semakin menderita karena harus berhadapan dengan sekian dilema?

insyaAllah Islam punya solusi atas permasalahan ini.

Aktivis muslim mutiara peradaban,

Islam menghormati perempuan, memuliakan perempuan, dan menempatkannya dalam kedudukannya yang terhormat. Islam sangat menjunjung kehormatan dan kesucian kaum perempuan. Islam tidak mengekang perempuan. Perempuan bebas berkiprah di ranah publik. Karena itu, Islam tetap mendorong kemajuan kaum perempuan tanpa mengekspolitasi sisi-sisi keperempuanannya. Mereka, misalnya, wajib menuntut ilmu sama halnya dengan kaum laki-laki. Mereka juga boleh pula mengaplikasikan ilmunya di berbagai lapangan kehidupan selama tidak membahayakan harkat dan martabatnya sebagai perempuan. Ya, mereka bebas berkiprah di bidang apa saja yang mereka suka selama menjaga diri dan kehormatannya, serta tetap bersungguh-sungguh untuk menjalankan kodratnya sebagai ibu dan pendidik anak-anaknya. 

No	Target	Dampak	Seharusnya
1	Pemalingan  perempuan dari hakikat persoalan-> Mengubah Mindset Perempuan (Penyebab masalah kemiskinan negara2 di Asia)	Perempuan berpandangan bahwa untuk perbaikan ekonomi keluarga adalah mereka harus bekerja berpartisipasi menjadi pelaku ekonomi	Perempuan harusnya memiliki pandangan bahwa perbaikan ekonomi keluarga tidak akan bisa diselesaikan oleh unit keluarga semata (ada peran negara dalam pengaturan politik ekonomi, dan ada tanggungjawab laki-laki dalam proses penafkahan)
		Perempuan tidak bisa melihat keterkaitan antara penguasaan SDA oleh negara luar dengan buruknya kondisi ekonomi keluarga mereka	Perempuan harusnya berpandangan bahwa dirampas/ dikuasainya SDA berdampak pada kemiskinan bangsa yang berujung pada buruknya perekonomian unit keluarga

 Allah SWT memberi posisi bergengsi pada perempuan dengan menjadi seorang istri dan ibu – dan bahwa Jannah (surga) terletak di bawah kaki mereka. Posisi ini membuat perempuan menjadi pilar keluarga yang diberi penghargaan besar. Peran yang sesuai dengan fitrah sehingga perempuan terbebas dari penindasan karena menjalani peran ganda sebagai pencari nafkah dan pengasuh anak-anak. Allah telah memerintahkan untuk menghormati perempuan tanpa syarat, karena perempuan adalah pengasuh dan pendidik generasi masa depan, yang akan melahirkan para pemuda- pahlawan Islam.

Berbeda halnya dengan Islam, Demokrasi-Kapitalis adalah sebuah sistem yang telah memanfaatkan bahasa ‘pemberdayaan perempuan’ untuk mengeksploitasi perempuan. Berikut ini Misi Kapitalisme dalam Arus Partisipasi Penuh Perempuan.

2	Perempuan sebagai mesin produksi ekonomi riil hanya di skala mikro –menengah à Barat tetap memonopoli akses SDAE	Ketika program CEDAW itu berjalan, maka secara massal Perempuan akan menjadi salah satu motor produksi ekonomi riil (skala mikro & menengah)	Penyelesaian problem kesejahteraan ekonomi keluarga harus diselesaikan secara mikro dan makro policy (kebijakan politik ekonomi negara)
		Perempuan sebagai motor produksi, maka terjadi peningkatan jumlah barang dan jasa di skala menengah & mikro	Persoalan ekonomi sebenarnya ada pada masalah distribusi
		Ketika terjadi peningkatan peredaran jumlah barang dan jasa maka pertumbuhan ekonomi meningkat	Pertumbuhan ekonomi tidak ada hubungannya dengan kesejahteraan
3	Perempuan sebagai pasar yang memulihkan ekonomi Barat	Ketika pendapatan keluarga meningkat daya beli meningkat, maka  mereka secara massal bisa membeli produk-produk Barat, karena pasar dibiarkan tanpa proteksi dari negara (pasar bebas)

Inilah ilusi yang diciptakan oleh demokrasi-kapitalisme untuk menjebak perempuan. Bila sudah nampak bahwa sistem yang ada sekarang tidak mampu mengatasi permasalahan kemiskinan dan eksploitasi, dan ternyata menimbulkan masalah baru, bagaimana dengan Islam ?

Islam rahmatan lil ‘alamin ?

Catatan sejarah telah membuktikan bahwa Islam yang diterapkan dalam institusi negara Islam (red: khilafah)mampu megatasi permasalahan yang terjadi sekarang hingga membabat habis akar permasalahnnya. Berikut mekanisme khilafah mengakhiri kemiskinan & eksploitasi:

•       Pertama, khilafah akan mengakhiri segera pembayaran utang berbasis bunga (riba) dari IMF dan semua pinjaman lain, karena khilafah adalah negara yang mandiri tidak bergantung pada bantuan asing apapun. Dengan miliaran dolar pendapatan yang dimilikinya, khilafah akan memprioritaskan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar bagi semua warga negara akan  makanan, pakaian dan tempat tinggal, dan menginvestasikan sisanya untuk kebutuhan warga negara yang lain seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian.

•       Kedua, Khilafah akan menghapus perekonomian rakyat berbasis riba.  Menutup bank-bank ribawi dan mengalihkannya pada produk keuangan syari’ah.  Menyediakan investasi bebas bunga dalam bisnis lokal, proyek-proyek infrastruktur, atau pengembangan lahan - yang semuanya akan menghasilkan lapangan kerja

•     Ketiga, khilafah  akan melarang semua bentuk penimbunan kekayaan, memastikan bahwa kekayaan beredar di tengah masyarakat dan memberikan insentif pada pembelanjaan dan investasi dalam bisnis

•     Keempat, khilafah akan menstabilkan pasokan uang dan harga dengan memastikan bahwa mata uang kertas sepenuhnya didukung oleh emas atau perak, mencegah inflasi yang dihasilkan dari manipulasi oleh pemerintah atau spekulan uang kertas yang tidak didukung oleh aset.

•       Kelima, khilafah akan menghilangkan segala bentuk pajak. Khilafah akan menerapkan skema perpajakan rendah yang hanya ditarik dari warganya yang kaya.

•       Keenam, khilafah akan menasionalisasi semua sumber daya dan menggunakannya untuk kepentingan umum sehingga semua merasakan manfaat dari aset-aset penting. Miliaran dolar dari sumber daya alam akan dibelanjakan untuk pendidikan, kesehatan, pertahanan, infrastruktur, dan mengentaskan rakyat keluar dari kemiskinan.

•       Dan yang terakhir, Khilafah akan melakukan review terhadap lahan pertanian sehingga para pemilik lahan yang mengabaikan tanahnya, akan diberi peringatan untuk segera mengolahnya. Dalam jangka waktu 3 tahun jika pemilik tanah masih menelantarkan lahannya, maka Khilafah akan melakukan penyitaan dan akan diberikan kepada mereka yang bersedia dan mampu mengelolanya. Semua ini akan meningkatkan hasil pertanian Khilafah dan meningkatkan kepemilikan tanah yang bisa menjadi jalan pengentasan warga dari kemiskinan.  Contoh: Nigeria bisa memberi makan seluruh Afrika jika lahan-lahan pertanian di sana dikelola dengan tepat.

Khilafah adalah sebuah sistem yang benar-benar akan membuat kemiskinan, eksploitasi, dan perbudakan menjadi sejarah. Tidak akan mentolerir kelaparan satu warganya walau untuk satu hari saja.

•         Sebuah sistem yang akan membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menghilangkan pengangguran massal, menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan gratis.

•         Sistem ekonomi berbasis industri dan kemajuan teknologi, sehingga benar-benar akan memberdayakan rakyatnya.

•         Khilafah adalah negara raksasa ekonomi yang kita tunggu. Sebuah sistem yang berhasil memberantas kemiskinan dari Afrika Utara, di mana tidak ada satu orang miskin pun yang dapat ditemukan yang membutuhkan zakat. Saudari, ini adalah visi Khilafah yang kita serukan kepada Anda!

•         Di bawah naungan Khilafah, perempuan menjadi bermartabat, dihormati, berdaya, dan diperhatikan segala kebutuhan mereka.

•         Perempuan dibolehkan bekerja berdasarkan pilihan mereka dan bukan karena keterpaksaan.  Mereka  akan mendapatkan hak pekerja yang jelas, upah yang adil, dalam jaminan lingkungan yang aman di bawah sistem sosial Islam.

•         Perempuan akan dijamin pelaksanaan tugas utamanya. Mereka adalah  ibu dari umat ini.  Mereka tidak akan dibiarkan bekerja meski satu hari dalam rangka memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri atau anak-anak mereka.

•         Mereka akan dihormati karena telah mengasuh putera-puteri mereka. Dan mereka akan menjadi panutan yang layak dan menginspirasi para perempuan secara global.

Aktivis muslim mutiara peradaban,

Selayaknya Islamlah satu-satunya solusi yang hendaknya kita ambil. Satu-satunya rujukan dalam menapaki perjuangan ini: tidak dengan mencampur-adukkan antara yang bathil dengan yang haq. Karena pertolongan Allah hanya akan turun bagi mereka yang berpegang teguh pada agamanya, yaitu Islam.

Di akhir acara Dialog Negeriku, tak lupa seruan hangat disampaikan kepada semua aktivis muslim untuk ikut memperjuangkan tegaknya syariat Allah dan terwujudnya kembali kehidupan Islam sebagaimana dahulu ketika Islam menguasai 2/3 dunia. Al-Khilafah wa’dullah (khilafah adalah janji Allah), wa bisyaroh Rasulillah...

Maha Agung dengan segala Kesempurnaannya, yang memiliki hak sebagai al-Mudabbir (Maha Pengatur) terhadap setiap makhluk-Nya..

Tulisan ini berisi tentang reportase materi yang disampaikan pada “Dialog negeriku” dengan tema Demokrasi vs Khilafah: Peran Aktif Intelektual Muslimah, 24 Maret 2013 di Masjid Kampus UGM, yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.